Membangun tim digital marketing yang efektif itu kayak membangun fondasi rumah. Nggak bisa asal tumpuk bata tanpa rencana.
Di awal karir digital marketing, kita bisa kira asal punya orang yang ngerti SEO, ada yang bisa ngurusin iklan di Google, dan satu lagi jago sosial media, tim bakal jalan mulus.
Ternyata nggak sesimpel itu.
Mari kita bahas bagaimana cara membangun tim digital marketing yang kuat, lengkap dengan tips praktis yang bisa langsung kamu terapkan!
1). Pahami Peran Utama dalam Tim Digital Marketing
Sebelum kamu mulai merekrut orang, penting banget untuk ngerti peran-peran utama dalam tim digital marketing. Setiap peran ini kayak potongan puzzle yang harus tepat ditempatkan untuk bikin gambaran yang utuh.
Berikut beberapa peran krusial yang biasanya ada di tim digital marketing:
Peran Utama | Tanggung Jawab Utama |
SEO Specialist | Optimasi situs agar muncul di halaman pertama Google. |
Content Strategist | Membuat strategi konten yang menarik dan relevan untuk target audiens. |
PPC Specialist | Mengelola kampanye iklan berbayar seperti Google Ads atau Facebook Ads. |
Social Media Manager | Mengelola akun sosial media dan membangun interaksi dengan audiens. |
Email Marketing Expert | Membuat dan mengoptimasi kampanye email untuk menarik dan menjaga pelanggan. |
Analytics Expert | Menganalisis data kampanye untuk memahami apa yang berhasil dan apa yang harus diperbaiki. |
Mungkin saat mulai membangun, kamu nggak bisa langsung punya tim lengkap seperti ini. That’s okay!
Intinya, kamu harus tahu peran-peran ini, jadi kamu bisa nyusun prioritas rekrutmen sesuai kebutuhan bisnis.
.
2). Rekrut Berdasarkan Keterampilan, Bukan Gelar
Ini tips yang kadang dilupakan banyak orang. Jangan terlalu terobsesi dengan gelar atau CV yang fancy.
Yang paling penting adalah apakah calon anggota tim kamu punya keterampilan yang sesuai dan bisa bekerja sama dengan baik dalam tim.
Pengalaman kami pernah hire orang yang punya CV luar biasa. Gelar S2 dari universitas ternama, pengalaman kerja di perusahaan besar.
Ternyata, pas dihadapkan pada pekerjaan yang sebenarnya, mereka kesulitan untuk beradaptasi. Kenapa?
Karena mereka nggak terbiasa kerja dalam dinamika tim yang agile dan cepat berubah seperti di dunia digital marketing.
Jadi, lebih baik fokus pada keterampilan praktis. Tanyakan hal-hal seperti:
a). Apa saja tools yang biasa mereka gunakan?
(Google Analytics, SEMrush, Hootsuite, dll.)
b). Bagaimana mereka mengatasi kegagalan dalam kampanye digital sebelumnya?
c). Apakah mereka bisa berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah yang ada?
Semakin spesifik pertanyaan kamu, semakin bisa melihat apakah mereka benar-benar “doer” atau cuma ahli teori.
.
3). Kebiasaan Komunikasi yang Jelas dan Terbuka
Salah satu penyebab kegagalan tim digital marketing di masa lalu gue adalah kurangnya komunikasi yang jelas.
Kami inget banget, waktu itu kami punya dua anggota tim yang nge-handle SEO dan social media. Keduanya bekerja dengan passion, tapi nggak pernah ngobrol atau diskusi soal strategi masing-masing.
Akibatnya? Mereka jalan di jalur yang berbeda dan hasilnya nggak maksimal.
Komunikasi dalam tim digital marketing itu penting banget karena setiap bagian dari strategi digital marketing saling berkaitan.
Social media harus sinkron dengan konten, konten harus dioptimalkan untuk SEO, dan semuanya harus diukur dengan analitik yang tepat.
Tips praktis:
a). Jadwalkan meeting mingguan untuk diskusi progres dan rencana.
b). Gunakan tools manajemen proyek seperti Asana, Trello, atau Slack untuk memastikan semua orang tahu apa yang sedang dikerjakan.
c). Selalu terbuka untuk memberikan feedback yang konstruktif.
.
4). Kembangkan Budaya Belajar dan Berinovasi
Dunia digital marketing itu cepat banget berubah. Algoritma Google bisa berubah sewaktu-waktu, tren di media sosial juga bisa berubah dalam hitungan jam.
Kalau tim kamu nggak siap untuk belajar dan beradaptasi, bisa-bisa strategi yang tadinya efektif jadi ketinggalan zaman.
Maka dari itu, penting banget untuk membangun budaya belajar dalam tim.
Dorong anggota tim untuk selalu update dengan tren terbaru, biisa dengan ikut Kursus Digital marketing Murah & Terbaik , , mengikuti webinar, Coaching privat, atau menghadiri konferensi digital marketing.
Kami sendiri selalu mendorong anggota tim untuk terus belajar. Kita sering adain sesi sharing di mana setiap anggota tim berbagi ilmu atau insight baru yang mereka dapat dari luar.
Nggak jarang, inovasi dari hal-hal kecil ini bisa berdampak besar pada performa kampanye digital marketing kita.
.
5). Mengukur Keberhasilan: Data Adalah Teman Terbaikmu
Dalam dunia digital marketing, data adalah segalanya. Tanpa data, kamu nggak bakal tahu apakah strategi kamu efektif atau cuma buang-buang waktu dan uang.
Itulah kenapa kamu butuh orang yang jago dalam analitik di tim kamu, atau setidaknya semua anggota tim paham dasar-dasar analisis data.
Tapi, yang sering bikin frustasi adalah saat data nggak menunjukkan hasil yang diinginkan. Kami pernah ngalamin kampanye PPC yang sepertinya udah dijalankan dengan benar, tapi hasil konversinya jauh di bawah target.
Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata ada masalah di landing page yang bikin banyak orang keluar sebelum mengisi formulir.
Jadi, tipsnya:
a). Selalu ukur setiap kampanye yang dijalankan. Lihat metrik seperti click-through rate (CTR), conversion rate, bounce rate, dan lain-lain.
b). Jangan takut untuk melakukan perubahan kalau data menunjukkan hasil yang kurang optimal.
Bila Stack / ketemu jalan buntu, kamu bisa cari info beberapa Kursus yang Menjanjikan & Mendukung kamu
c). Pastikan kamu tahu metrik mana yang benar-benar penting untuk bisnis kamu. Jangan hanya terpaku pada vanity metrics seperti jumlah like atau share di media sosial.
.
6). Jangan Lupa Soal Kolaborasi dengan Tim Lain
Digital marketing nggak bisa berjalan sendiri. Kamu harus bekerja sama dengan tim lain di perusahaan, seperti tim penjualan, tim produk, atau bahkan customer service.
Tim digital marketing yang hebat adalah tim yang tahu bagaimana mengintegrasikan upaya mereka dengan seluruh aspek bisnis.
Gue pernah mengalami masa di mana digital marketing dan sales berjalan di jalur yang berbeda.
Tim marketing merasa mereka udah ngasih lead berkualitas, tapi tim sales merasa lead yang masuk nggak sesuai dengan target pasar.
Akhirnya, kita duduk bareng dan mendiskusikan target yang sebenarnya, dan setelah itu hasilnya jauh lebih baik.
Tipsnya:
a). Selalu sinkronkan strategi digital marketing dengan tujuan bisnis secara keseluruhan.
b). Libatkan tim lain dalam perencanaan kampanye, terutama jika kampanye tersebut akan berdampak pada mereka.
c). Jangan takut untuk minta feedback dari tim lain, karena mereka bisa memberikan perspektif baru yang kamu lewatkan.
.
7). Selaraskan Visi & Misi.
Visi Misi Perusahaan / usaha anda harus terinstal ke setiap anggota tim.
Karena itu akan memnentukan arah & budaya usaha anda. Jika Tak selaras maka akan susah mencapai outcome / hasil yang diinginkan.
Dengan tim yang tepat, komunikasi yang baik, budaya belajar yang kuat, dan analisis data yang tajam, kamu bisa membawa bisnis kamu ke level berikutnya.
Jadi, jangan ragu untuk terus belajar dan berinovasi.
Kamu nggak perlu langsung punya tim besar, yang penting adalah mulai dengan strategi yang jelas dan fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dengan begitu, kamu bakal bisa ngeliat perbedaan signifikan dalam performa membangun marketing digital kamu.